
SURABAYA – Pemkot Surabaya melakukan pemantauan Barang Kebutuhan Pokok Penting (Bapokting) di Pasar Tambahrejo Surabaya, Senin (3/3. Sidak yang dilakukan bersama Satgas Pangan serta Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) ini untuk memastikan ketersediaan pangan serta mengantisipasi lonjakan harga menjelang Idul Fitri.
Ketua Tim Kerja Pengendalian dan Distribusi Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (BPSDA) Kota Surabaya, Agung Supriyo Wibowo, mengatakan sidak dilakukan di lima wilayah Surabaya, yakni pusat, utara, barat, selatan dan timur. “Untuk kali ini kami lakukan di Pasar Tambahrejo. Ini bertujuan menjaga keamanan pangan dan mencegah lonjakan harga bahan pokok,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa tren kenaikan harga pangan biasanya terjadi menjelang Idul Fitri. Karena itu, Pemkot Surabaya melakukan pemantauan untuk mengetahui komoditas yang mengalami kenaikan harga. “Sehingga kita bisa melihat, kemudian melakukan operasi pasar,” imbuhnya.
Dalam sidak kali ini, tim gabungan tidak hanya menyasar Bapokting di Pasar Tambahrejo, tetapi juga Greensmart Kapas Krampung Plaza (Kaza) Mall Surabaya. Selain itu, ketersediaan LPG (Liquefied Petroleum Gas) juga tak luput dari pemantauan tim. “Karena kemarin ada sedikit gejolak, makanya kita juga perlu memastikan ketersediaan LPG,” jelasnya.
Dari hasil pemantauan, Agung mengungkap bahwa terdapat komoditas bahan pokok mengalami kenaikan dan penurunan harga. Pertama adalah cabai rawit merah di Pasar Tambahrejo yang mengalami kenaikan dari Rp 90 ribu per kilogram menjadi Rp120 ribu per kilogram.
Selain itu, harga telur juga terpantau mengalami kenaikan dari Rp 29 ribu menjadi Rp 32 ribu per kilogram. Sementara harga daging ayam terpantau mengalami penurunan dari Rp 36 ribu menjadi Rp 35 ribu per kilogram.
“Alhamdulillah untuk beras saat ini tidak ada kenaikan, cuma memang untuk beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) dari pemerintah itu sementara ini masih kosong,” kata Agung.
Nah, untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan, Pemkot Surabaya bersama stakeholder terkait akan menggelar Pasar Murah dan Gerakan Pangan Murah (GPM).
Agung berharap pengawasan ini dapat menjaga stabilitas harga bahan pokok dan memastikan pasokan tetap aman bagi masyarakat. “Kami laksanakan sampai akhir Ramadan atau minggu keempat Maret 2025,” pungkas dia. (*)