SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya menggelar sosialisasi harga jual beras Bulog di lantai 3 kantor PD Pasar Surya, Rabu (20/9). Sosialisasi tersebut diikuti oleh 100 perwakilan pedagang pasar di seluruh Kota Surabaya.
Pada sosialisasi kali ini, PD Pasar Surya menghadirkan narasumber yang tergabung di dalam Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID). Di antaranya ada Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (BPSDA) Kota Surabaya Dewi Wahyu Wardani, serta Pimpinan Cabang Bulog Surabaya Utara Mara Kamin Siregar.
Sosialisasi juga dihadiri narasumber Kasubsi A Bidang Intel Kejaksaan Negeri (Kejari) Tanjung Perak Kota Surabaya Tomy Herlix, dan Jaksa Pengacara Negara Kejari Kota Surabaya Teddy Isadiansyah. Selain itu ada Kanit Ekonomi Satreskrim Polrestabes Kota Surabaya AKP Johnson Sianturi.
Direktur Utama PD Pasar Surya Agus Priyo mengatakan, sosialisasi ini bertujuan untuk memberikan imbauan kepada para pedagang untuk tidak menjual beras di atas harga eceran tertinggi (HET) sesuai ketentuan pemerintah pusat. “Selain itu, sosialisasi ini juga untuk memberikan imbauan larangan menjual beras tidak tepat sasaran,” kata Agus.
Ia berharap, adanya sosialisasi kali ini pendistribusian beras SPHP (Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan) yang disuplai oleh Bulog bisa tersalurkan secara tepat. “Jadi, pedagang kami imbau tidak boleh menjual beras (SPHP) kepada kepada pedagang yang lain,” ujarnya.
Sedangkan Kepala Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam (BPSDA) Kota Surabaya Dewi Wahyu Wardani menyampaikan, sosialisasi ini adalah salah satu upaya TPID mencegah terjadinya penimbunan beras. Sosialisasi ini juga untuk menekan inflasi di Surabaya.
“Tadi dari kejaksaan dan kepolisian juga menjelaskan konsekuensinya ketika ada pedagang yang melakukan penimbunan, jadi supaya pedagang tidak sampai melakukan itu,” sampainya.

Di sisi lain, Mara Kamin Siregar menjelaskan, beras SPHP di gudang Bulog saat ini ada di harga Rp 9.950. Sedangkan HET beras medium Rp 10.900 per kilogram.
Mara berharap, dengan adanya sosialisasi ini semua seluruh pedagang di Kota Surabaya tidak menyalahgunakan beras yang disuplai dari Bulog. “Kita berharap teman-teman (pedagang) lebih amanah menjual beras itu sesuai dengan ketentuan HET. Karena masih banyak masyarakat yang membutuhkan beras medium Rp 10.900 itu terjangkau,” harapnya.
Sejauh ini, imbuh Mara, ketersediaan beras Bulog masih cukup aman untuk memenuhi kebutuhan pasar. Bila ada pasar yang membutuhkan suplai beras, ia menerangkan akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Pemkot Surabaya dan PD Pasar Surya terkait distribusi atau penyalurannya.
“Insya allah aman, kita akan berkoordinasi dengan dinas terkait. Mungkin ada tambahan untuk pasar binaan pemkot yang di luar pencatatan inflasi nanti akan kita tambah lagi, stok beras Bulog saat ini total kurang lebih ada 100.000 ton dan dipastikan aman hingga akhir tahun,” pungkasnya. (*)