PD Pasar Surya Dukung Langkah Wali Kota Kendalikan Inflasi Daerah

0
58
Direktur Utama Perusahaan Daerah Pasar Surya Surabaya, Agus Priyo.

SURABAYA – Direktur Utama Perusahaan Daerah (PD) Pasar Surya Surabaya, Agus Priyo mengatakan pihaknya mendukung langkah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dalam mengendalikan inflasi daerah. Karenanya, pihaknya telah mendata kebutuhan setiap pedagang yang dinaungi oleh PD Pasar Surya untuk disampaikan kepada Tim Pengendalu Inflasi Daerah (TPID) Surabaya.

Menurutnya, kenaikan harga biasanya diikuti oleh over demand (banyak permintaan). Melalui monitoring yang dilakukan TPID Surabaya, PD Pasar Surya berupaya melakukan oversupply (melebihi pasokan) harga kebutuhan pokok tetap terjangkau.

“Alhamdulilah, Kabag Perekonomian, Dinkopdag, dan DKPP bersinergi dengan baik, sehingga pedagang kami mengalami keuntungan tersebut. Artinya, barang yang ada di bawah PD Pasar Surya masih tergolong aman dan Insya Allah sampai menghadapi bulan Ramadan bisa dibilang aman,” ungkapnya.

Sedangkan Direktur PD RPH Kota Surabaya Fajar A. Isnugroho mengaku, menjelang bulan Ramadan dan Idul Fitri, pihaknya menyiapkan tim monitoring peredaran daging RPH. Mereka bergerak di tujuh pasar untuk memantau harga daging di Surabaya. Tujuh pasar tersebut yakni, Pasar Wonokromo, Pabean, Tambak Rejo, Genteng, Pucang, Kembang, dan Balongsari.

“Dari tujuh pasar itu ditambah dengan beberapa pedagang di depan Arimbi (pasar daging) dan Pegirian, harga daging saat ini masih stabil Rp 120.000 per kg,” ujarnya.

“Kemudian, Rumah Daging RPH menjelang Ramadan dan Idul Fitri menyiapkan 8-10 ton stok daging untuk masyarakat Surabaya. Perinciannya 3 ton disiapkan untuk bulan Maret 2023 dan sisanya di bulan April 2023,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya, Lilis Pristiwati menyampaikan, DKPP telah menggerakkan pemanfaatan lahan pekarangan milik warga dengan memberikan bantuan bibit. Selain itu, melakukan penanaman di Taman Hutan Raya (Tahura).

“Kami telah melakukan antisipasi terkait distribusi tanaman tersebut dan menanami Tahura untuk komoditi tersebut. Serta memberikan peningkatan kapasitas pada masyarakat. Pelatihan untuk tidak harus memanfaatkan lombok dalam bentuk segar, bahwa bisa menjadi olahan cabai kering,” ujar Lilik. (*)

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here